Sebuah pesawat Malaysia Airlines hilang tiba-tiba dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing, Sabtu (8/3) kemarin. Hingga hari ini, penyebab hilangnya pesawat yang membawa 239 penumpang (12 diantaranya dari Indonesia) tersebut masih misterius. Para pakar penerbangan pun dibuat bingung.
Para pakar memprediksi penyelidikan hilangnya pesawat milik MAS ini bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan tak menutup kemungkinan hingga bertahun-tahun.
"Di tahap yang sedemikian awal ini, kami harus mengakui banyak fakta yang kami tak ketahui," kata Todd Curtis, mantan teknisi keamanan Boeing dan kini menjadi direktur yayasan Airsafe.com.
Jika terjadi masalah mesin -atau hal yang lebih serius misalnya kedua mesin pesawat mati mendadak- seharusnya pilot tetap memiliki waktu meminta pertolongan lewat radio.
"Tak adanya komunikasi radio nampaknya disebabkan sesuatu yang sangat tiba-tiba telah menimpa pesawat itu," kata William Waldock, pengajar invesigasi kecelakaan di Universitas Aeronautika Embry-Riddle, Prescott, Arizona.
Insiden yang terjadi tiba-tiba bisa saja seperti badan pesawat patah atau sesuatu yang membuat pesawat itu menukik sangat dalam. Sejumlah pakar bahkan menduga adanya aksi terorisme atau pilot yang sengaja menabrakkan pesawatnya.
"Harus ada sebuah peristiwa yang sangat menghancurkan atau terjadi tindakan kriminal. Sebab kejadiannya sangat cepat dan tidak ada komunikasi radio," kata Direktur perusahaan konsultan penerbangan Leeham Co, Scott Hamilton.
Sementara itu, Amerika Serikat dilaporkan melakukan investigasi mengenai kemungkinan ada aksi teror di balik hilangnya pesawat Malaysia Airlines.
Penyelidikan dilakukan menyusul adanya dua penumpang misterius di pesawat itu. Kedua penumpang diduga menggunakan identitas palsu, karena paspor yang digunakan diduga hasil curian.
Laporan menyebutkan ada dua penumpang yang terdaftar tidak berada di pesawat itu. Mereka melaporkan kehilangan paspornya. Paspor tersebut dicuri di Thailand.
Para pejabat mengatakan kepada NBC News bahwa tidak menemukan hubungan yang jelas dengan terorisme, dan alasan kriminal lainnya -misalnya penyelundupan narkoba- dimana paspor yang dicuri digunakan untuk naik pesawat.
"Kami menyadari pelaporan pada dua paspor dicuri,?" kata seorang pejabat senior yang tidak disebutkan namanya. "Kami belum menentukan hubungan dengan terorisme. Masih terlalu dini mengkaitkannya dengan hal itu.'' [AM/Kompas/ROL/BersamaDakwah]
Para pakar memprediksi penyelidikan hilangnya pesawat milik MAS ini bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan tak menutup kemungkinan hingga bertahun-tahun.
"Di tahap yang sedemikian awal ini, kami harus mengakui banyak fakta yang kami tak ketahui," kata Todd Curtis, mantan teknisi keamanan Boeing dan kini menjadi direktur yayasan Airsafe.com.
Jika terjadi masalah mesin -atau hal yang lebih serius misalnya kedua mesin pesawat mati mendadak- seharusnya pilot tetap memiliki waktu meminta pertolongan lewat radio.
"Tak adanya komunikasi radio nampaknya disebabkan sesuatu yang sangat tiba-tiba telah menimpa pesawat itu," kata William Waldock, pengajar invesigasi kecelakaan di Universitas Aeronautika Embry-Riddle, Prescott, Arizona.
Insiden yang terjadi tiba-tiba bisa saja seperti badan pesawat patah atau sesuatu yang membuat pesawat itu menukik sangat dalam. Sejumlah pakar bahkan menduga adanya aksi terorisme atau pilot yang sengaja menabrakkan pesawatnya.
"Harus ada sebuah peristiwa yang sangat menghancurkan atau terjadi tindakan kriminal. Sebab kejadiannya sangat cepat dan tidak ada komunikasi radio," kata Direktur perusahaan konsultan penerbangan Leeham Co, Scott Hamilton.
Sementara itu, Amerika Serikat dilaporkan melakukan investigasi mengenai kemungkinan ada aksi teror di balik hilangnya pesawat Malaysia Airlines.
Penyelidikan dilakukan menyusul adanya dua penumpang misterius di pesawat itu. Kedua penumpang diduga menggunakan identitas palsu, karena paspor yang digunakan diduga hasil curian.
Laporan menyebutkan ada dua penumpang yang terdaftar tidak berada di pesawat itu. Mereka melaporkan kehilangan paspornya. Paspor tersebut dicuri di Thailand.
Para pejabat mengatakan kepada NBC News bahwa tidak menemukan hubungan yang jelas dengan terorisme, dan alasan kriminal lainnya -misalnya penyelundupan narkoba- dimana paspor yang dicuri digunakan untuk naik pesawat.
"Kami menyadari pelaporan pada dua paspor dicuri,?" kata seorang pejabat senior yang tidak disebutkan namanya. "Kami belum menentukan hubungan dengan terorisme. Masih terlalu dini mengkaitkannya dengan hal itu.'' [AM/Kompas/ROL/BersamaDakwah]
*http://www.bersamadakwah.com/2014/03/penyebab-malaysia-airlines-hilang-tiba.html
0 Response to "Penyebab Malaysia Airlines Hilang Tiba-tiba Masih Misterius"
Posting Komentar